Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyayangkan kecelakaan maut bus pengangkut rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang, Jawa Barat.
“Sangat kita sayangkan dan itu menyangkut para siswa,” kata Muhadjir di kantornya, Selasa (14/5).
Ia pun meminta kepada satuan pendidikan untuk mengecek kondisi pengemudi dan bus yang akan ditumpangi sebelum melaksanakan tur sekolah atau study tour. Menurutnya, pengalaman sopir berpengaruh terhadap keselamatan para siswa.
“Ini memang suatu kecelakaan yang saya kira tidak perlu. Karena itu kepala sekolah harus hati-hati betul ketika mengajak siswanya rame-rame menggunakan kendaraan umum, kendaraan sewaan. Pastikan dulu baik sopirnya maupun kondisi kendaraannya betul-betul memang siap,” tuturnya.
Muhadjir mewanti-wanti agar satuan pendidikan menyewa bus yang tertib administrasi dan dalam kondisi layak jalan.
“Karena banyak sekali bus pariwisata itu hasil dari lelang. Lelang yang memang sudah enggak layak, kemudian dicat ulang dengan sangat glowing, sehingga orang melihat itu bus baru. Padahal itu bus yang sudah tidak layak,” jelasnya.
Kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana, Depok terjadi pada Sabtu (11/5) sekitar pukul 18.45 WIB di jalanan yang menurun, Ciater, Subang.
Peristiwa itu melibatkan lima kendaraan, yaitu bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD-7524-OG, mobil Daihatsu Feroza di lajur Subang arah Bandung, serta 3 motor.
Sebanyak 11 orang menjadi korban jiwa dalam insiden ini. Korban tewas adalah 9 pelajar SMK Lingga Kencana Depok, 1 Guru SMK Lingga Kencana Depok, dan seorang pengendara motor yang merupakan warga Subang.
(lna/pmg)