Jakarta, CNN Indonesia —
Ketum Solidaritas Merah Putih (Solmet) Silfester Matutina mengatakan relawan lebih menginginkan Presiden Joko Widodo menjadi Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ketimbang memimpin partai politik.
“Daripada memimpin partai, kami dari Solmet inginkan Pak Jokowi itu menjadi Sekjen PBB karena kepemimpinan Pak Jokowi sudah diakui dunia dan akan membantu Indonesia di percaturan dunia. Kalau untuk masuk dan memimpin partai lebih baik diserahkan kepada orang-orang muda seperti Mas Gibran, Bang Bobby, atau Mas Kaesang,” kata Silfester seperti dikutip dari Detik, Senin (13/5).
Pernyataan Silfester itu berkaitan dengan kabar yang menyebutkan bahwa Jokowi telah mendapatkan tawaran untuk memimpin partai politik.
Silfester meyakini Jokowi akan menolak tawaran parpol yang meminangnya setelah lengser.
“Presiden Jokowi pastinya menghargai dan mengapresiasi tawaran berbagai pihak agar beliau masuk ke partai mereka, tapi saya berkeyakinan Pak Jokowi akan menolaknya,” kata Silfester.
Silfester membeberkan bahwa Jokowi sempat bercerita ingin kembali ke Solo dan momong cucu. Dia mengatakan cerita Jokowi itu disampaikan saat keduanya bertemu empat mata di Istana beberapa waktu lalu.
“Karena Pak Jokowi sendiri mengatakan bahwa akan pulang kampung di Solo untuk momong cucu apabila sudah selesai memimpin Indonesia. Itu yang dikatakan presiden langsung ke saya ketika berdiskusi berdua di Istana Bogor 2 April 2024,” ujar Silfester.
Silfester mengatakan Jokowi pun membantah isu akan mengambil alih PDIP dan Partai Golkar. Menurutnya, isu itu sengaja diembuskan oleh pihak yang hendak mendiskreditkan Jokowi.
“Dalam kesempatan itu juga Presiden Jokowi membantah opini yang ditiupkan bahwa Pak Jokowi akan mengambil alih PDIP atau Golkar. Jadi saya berkeyakinan Presiden Jokowi tidak akan serakah dan haus kekuasaan seperti yang diopinikan negatif oleh pihak-pihak yang iri dan tidak suka dengan Pak Jokowi,” ujar dia.
Silfester menilai, jika Jokowi nantinya menerima pinangan partai untuk bergabung, akan merendahkan kenegarawanan Jokowi. Dia pun mendorong Jokowi maju menjadi Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), alih-alih menjadi ketum parpol.
“Dan apabila Pak Jokowi menerima pinangan partai-partai tersebut, maka isu negatif yang diembuskan oleh beberapa pihak terbukti benar dan pastinya akan mendegradasi kenegarawanan Presiden Jokowi yang diakui seluruh bangsa kita dan seluruh dunia,” kata Silfester.
Sebelumnya, Ketum Projo Budi Arie Setiadi menganggap wajar ketika PAN dan Partai Golkar siap menerima Jokowi seandainya sudah tidak diterima PDIP. Dia pun menyebut Jokowi terlalu muda untuk pensiun setelah menjadi presiden.
“Banyaknya tawaran dari berbagai partai politik untuk bergabung adalah bentuk apresiasi terhadap kiprah Jokowi dalam panggung politik Indonesia,” kata Budi Arie, Minggu (12/5).
Budi Arie menyebutkan kepemimpinan Jokowi selama 10 tahun juga dicintai oleh rakyat. Menurutnya, wajar ketika partai-partai pun ingin meminang Jokowi.
Baca berita selengkapnya di sini.
(Detik/ugo)