Jakarta, CNN Indonesia

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 3.198 warga harus mengungsi imbas bencana banjir bandang yang terjadi di wilayah Sumatera Barat (Sumbar).

“Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat jumlah pengungsi di Kabupaten Agam sebanyak 1.159 jiwa dan di Kabupaten Tanah Datar sebanyak 2.039 jiwa,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Senin (13/5).

Disampaikan Abdul, hingga saat ini tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Tanah Datar bersama dengan Basarnas, TNI, Polri, dan relawan terus melakukan penanganan darurat di lokasi terdampak.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, kata Abdul, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, hari ini juga telah bertolak ke Sumbar untuk memimpin rapat koordinasi penanganan darurat bencana banjir lahar hujan.

Abdul menyebut nantinya Suharyanto juga dijadwalkan akan melakukan tinjauan langsung ke lokasi terdampak bencana banjir lahar hujan ini dengan menggunakan helikopter.

“Adapun helikopter ini nantinya akan di-standby-kan di Sumatra Barat untuk membantu proses evakuasi korban dan distribusi logistik di daerah terdampak,” ucap dia.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) bertambah menjadi 44 orang.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sumbar Fajar Sukma mengatakan jumlah tersebut berdasarkan data hingga Senin (13/5) pukul 14.15 WIB.

“Total meninggal dunia 44 orang,” kata Fajar saat dikonfirmasi.

Rinciannya, 19 orang dilaporkan meninggal dunia di Kabupaten Tanah Datar, 19 orang di Kabupaten Agam, dua orang di Kota Padang Panjang, satu orang di Kota Padang dan tiga orang di Kabupaten Padang Pariaman.

Selain itu, BPBD Provinsi Sumbar juga mencatat ada sebanyak 15 orang yang masih dilaporkan hilang dan dalam proses pencarian.

“Korban hilang total 15 orang,” ucap Fajar.

(dis/isn)

[Gambas:Video CNN]






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *