Jakarta, CNN Indonesia

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan dugaan penyebab kecelakaan bus pariwisata yang ditumpangi rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5) sore.

Kecelakaan bus tersebut diduga terjadi karena masalah rem pada bus tersebut.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kecelakaan tersebut diduga karena rem blong pada bus,” kata Kepala Bagian Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Aznal dalam keterangan di Jakarta, Sabtu malam, dikutip dari Antara.

Aznal menyebut bus yang mengalami kecelakaan tersebut tidak memiliki izin angkutan.

“Adapun pada aplikasi Mitra Darat, bus tersebut tercatat tidak memiliki izin angkutan,” kata Aznal dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (11/5) malam.

Ia menyampaikan hasil pengecekan pada aplikasi Mitra Darat, status lulus uji berkala dari Bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD 7524 OG yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat tersebut, telah kedaluwarsa.

“Dan status lulus uji berkala telah kadaluwarsa sejak 6 Desember 2023,” ujar Aznal.

Kecelakaan maut bus di Subang itu menewaskan sedikitnya 11 orang hingga berita ini dipublikasi.

Mereka yang meninggal dunia terdiri dari 9 orang siswa SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat, 1 orang guru dan 1 orang warga sekitar kejadian.

Kepala Dinas Kesehatan Subang Maxi mengungkapkan total korban, termasuk yang luka, dalam kejadian itu adalah 60 orang.

“Sembilan korban anak-anak (yang ada di) rombongan bus, satu guru, dan satu warga lokal,” kata Maxi seperti dilansir dari Antara, Sabtu (11/5).

Hingga Sabtu malam, korban meninggal dunia masih dalam perjalanan ke RSUD Ciereng, Kabupaten Subang.

Korban luka dalam kejadian ini terdiri dari 27 orang luka berat dan 13 luka ringan.

Korban luka dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan seperti RSUD Ciereng, RS Hamori, Puskesmas Jalancagak, dan Puskesmas Palasari.

Dari RSUD SUbang laporan dari Produser Lapangan CNN Indonesia TV William Nasution melaporkan 11 korban tewas saat ini jenazahnya masih dalam proses identifikasi.

(Antara/bac)

[Gambas:Video CNN]





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *