Makassar, CNN Indonesia —
Sebanyak delapan bangunan sekolah menengah atas (SMA) dilaporkan mengalami kerusakan akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Luwu, Sidrap dan Wajo, Sulawesi Selatan.
Dinas Pendidikan Sulsel menerima laporan dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI, mencakup kerusakan di SMA 14 Luwu, SMA 16 Luwu, SMK Army Putra Luwu, dan SMK Mitra Utama Suli.
Di Wilayah IV, SMAN 3 Sidrap, SMKN 2 Wajo, SMAN 6 Wajo, dan SMAN 14 Wajo juga mengalami kerusakan serupa.
Kabid SMA Dinas Pendidikan Sulsel, Muhammad Nur Kusuma Jaya mengatakan laporan kerusakan meliputi ruang kantor, kelas, peralatan laboratorium, peralatan ekstrakurikuler, smart board, dan komputer, serta pagar dan tembok sekolah yang hancur.
“Banyak yang terendam seperti printer dan CPU ada yang terbawa arus. SMAN Negeri 14 Wajo misalnya pagarnya hancur, beberapa peralatan hilang terbawa arus,” kata Muhammad Nur, Sabtu (11/5).
Setelah banjir terjadi, Kadis Pendidikan Sulsel Iqbal Najamuddin menginstruksikan kepada semua kepala cabang dinas dan kepala satuan pendidikan (kepala sekolah) agar segera melakukan pendataan terhadap fasilitas dan lingkungan sekolah yang terdampak.
“Setelah terjadi banjir, bapak kepala dinas mengintruksikan agar semua kepala cabang dinas maupun kepala satuan pendidikan untuk melakukan pendataan fasilitas,” ungkapnya.
Dinas Pendidikan Sulsel berencana memasukkan penggantian alat atau fasilitas penunjang belajar yang rusak dan tidak dapat digunakan lagi ke dalam anggaran Dana Bantuan Sekolah (BOS) untuk memastikan proses belajar mengajar tidak terganggu.
“Jangan sampai kegiatan proses belajar mengajar terganggu,” ujarnya.
Selain itu, upaya pembersihan sekolah sedang dilakukan. Demi keselamatan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan, pembelajaran dapat dilaksanakan secara daring jika diperlukan, terutama saat cuaca ekstrim.
“Dinas Pendidikan Sulsel juga telah berupaya untuk mengarahkan, yang tidak bisa dilakukan secara luring, maka akan dilaksanakan secara daring,” jelasnya.
Dinas Pendidikan Sulsel juga telah mengeluarkan surat edaran, pada 3 Mei lalu, tentang kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dan bencana, sebagai bagian dari upaya antisipasi dan mitigasi.
“Kami berharap agar semua pihak sekolah, termasuk kepala satuan pendidikan, guru, dan murid, untuk tetap semangat dan menjaga diri,” pungkasnya.
(mir/bmw)