Bali, CNN Indonesia

Seorang pria bernama Amrin Al-Rasyid Pane (20) ditangkap usai melakukan pembunuhan terhadap perempuan yang merupakan Pekerja Seks Komersial (PSK) berinisial RA (23) di Kuta, Bali.

Usai membunuh korban, tersangka menyimpan jenazah RA dalam koper dan membuangnya ke semak belukar.

“Motif yang menjadi latar belakang timbulnya kejadian, pelaku kesal dan emosi karena korban yang berprofesi sebagai pekerja seks komersial meminta bayaran lebih kepada pelaku,” kata Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, Jumat (3/5).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban diketahui asal Bogor, Jawa Barat, dan pelaku Amrin dari Balikpapan, Kalimantan Timur. Peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Jumat (3/5) sekitar pukul 03.00 WITA di sebuah indekos di Jalan Bhineka Jati Jaya, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.

Dari keterangan saksi bernama Putu Agus Arya, pada Jumat (3/5) terdengar suara teriakan perempuan dari kamar indekos lantai dua pojok paling utara pada pukul 03.00 WITA.

Kemudian, saksi mendengar suara benda jatuh. Saksi lantas keluar kamar dan melihat pelaku yang merupakan penghuni indekos turun tergesa-gesa membawa sebuah tas besar warna hitam. Pakaian pelaku terdapat banyak bercak darah.

Kemudian pelaku menaiki sepeda motor membawa tas hitam meninggalkan kamar kos.

“Saksi kaget melihat ceceran darah di tangga dan dihalaman rumah kos, atas kejadian tersebut saksi memberitahukan kepada penunggu kos,” kata Ketut.

Kemudian, saksi I Made Dwi Artha Adi Putra penunggu kamar indekos, langsung mengecek ke atas lantai dua setelah mendapat informasi tersebut.

Dia melihat ke kamar kos yang di pojok paling utara dan melihat kamar dalam keadaan berantakan dan banyak ceceran darah. Saksi lalu melapor ke Polsek Kuta.

AKP Sukadi menyampaikan bahwa awalnya pelaku memesan wanita pekerja seks komersial melalui aplikasi di ponsel dan terjadi tawaran-menawar dengan korban. Disepakati harga Rp500 ribu.

Selang beberapa menit, korban tiba di TKP yang ditentukan oleh pelaku yaitu di kamar indekos pelaku. Lalu, korban masuk ke kamar kos dan pelaku melakukan hubungan badan dengan korban.

Selesai melakukan hubungan badan, pelaku pembayaran sebesar Rp500 ribu namun korban tidak terima dan meminta bayaran kepada pelaku sebesar Rp1 juta. Kemudian, pelaku tidak terima sehingga korban mengancam pelaku akan mendatangkan pacarnya bersama teman-temannya.

Usai diancam, pelaku emosi dan secara spontan melakukan penganiayaan dengan cara menggorok leher korban dari belakang dengan menggunakan pisau dapur milik pelaku yang ada di kamar kos.

Namun, pada saat korban digorok lehernya sempat berteriak sehingga pelaku membungkam mulut korban dengan tangan kir. Saat itu korban masih berteriak dan memberontak.

Lalu, pelaku dengan cara membabi buta langsung menikam tubuh korban berulang- ulang sampai korban tewas.

Setelah korban tewas, pelaku langsung memasukkan tubuh korban ke dalam tas besar miliknya.

Koper tersebut dibawa turun oleh pelaku. Dibawa pergi menggunakan sepeda motor hingga dibuang di semak-semak yang berlokasi di Jembatan Panjang, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

Setelah itu, pelaku ingin kembali ke kos. Saat itu sudah ramai masyarakat dan polisi di lokasi, pelaku membatalkan niatnya. Sepeda motor milik ditinggalkan di Jalan Bhineka Jati yang tidak jauh dari TKP.

Lalu, pelaku meminjam sepeda motor milik temannya untuk menuju ke indekos kakaknya yang beralamat di Desa Kelan, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung.

Kemudian, pihak kepolisian Polsek Kuta mendatangi indekos milik pelaku dan menemukan kartu identitas pegawai milik pelaku. Polisi lantas melakukan pengejaran.

Namun, atas nasehat kakak, akhirnya pelaku diantar oleh menyerahkan diri ke Polsek Kuta.

“Setelah mendengar pengakuan dari pelaku, personel Polsek Kuta mencari keberadaan jenazah yang menurut pengakuan dibuang di semak-semak dan akhirnya jenazah ditemukan oleh personel Polsek Kuta dan jenazah dilakukan pengecekan oleh tim Inafis Polresta Denpasar dan langsung dibawa ke RSUP Sanglah, Denpasar,” ujarnya.

“Pelaku telah mengakui perbuatannya yang telah melakukan pembunuhan karena kesal dan emosi. Dan, mengaku melakukan pembunuhan dengan cara menggorok leher dan menikam tubuh korban kemudian memasukkan ke dalam koper dan pelaku juga membuang handphone korban di Jalan Bypass Ngurah Rai,” ujarnya.

(kdf/bmw)

[Gambas:Video CNN]





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *