Jakarta, CNN Indonesia —
Dua warga di Kota Pasuruan dan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dilaporkan meninggal dunia akibat banjir yang merendam wilayah setempat, sejak Selasa (9/4) pagi.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi mengatakan, salah satu korban ialah Anwar Sadad (40), warga Dusun Duyo, Desa Sukorejo, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan.
Sugeng menuturkan berdasarkan keterangan Camat Pohjentrek, awalnya korban sedang mengangkat beberapa perabotan rumah tangga di dalam rumahnya yang terendam banjir. Termasuk memindahkan ibunya yang sudah renta.
“Menurut keterangan Pak Camat, korban ini lagi angkat-angkat perabotan dan ibunya yang sepuh,” kata Sugeng saat dikonfirmasi.
Namun nahas, ketika tengah mengevakuasi perabotan, tiba-tiba Anwar tersengat listrik. Petugas pun mengevakuasi korban sudah dalam kondisi tak bernyawa.
“Enggak tau kenapa tiba-tiba kesetrum, dan petugas ke sana sudah menemukan korban meninggal dunia tergeletak di bawah,” ucapnya.
Atas kejadian tersebut, Pemkab Pasuruan ikut berbela sungkawa. Kini, sesuai arahan Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto, BPBD tengah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk memberikan santunan kepada korban.
Terpisah, di Kota Pasuruan, banjir juga membuat Mulyono (31), warga Kelurahan Rujakgadung, Kecamatan Gadingrejo harus kehilangan anak bungsunya, Muhammad Rafka.
Putranya yang masih berusia dua tahun meninggal dunia usai ditemukan terjatuh ke dalam genangan banjir dan terseret. Menurut keterangan warga setempat, Iqbal, peristiwa terjadi pukul 05.30 WIB.
Saat itu korban berada di teras rumahnya. Lalu korban yang masih berusia 2 tahun itu diduga terjatuh ke dalam genangan banjir dan terseret banjir.
“Ketemunya di belakang rumah. Sempat di dalam air selama 15 menit,” kata Iqbal.
Saat ini tercatat lima kecamatan di Kabupaten Pasuruan terdampak banjir. Yakni Kecamatan Bangil, Kraton, Pohjentrek, Rembang dan Kecamatan Gondangwetan.
Sementara di kota Pasuruan banjir melanda sebagian wilayah di kecamatan Bugul Kidul, Panggungrejo, Purworejo dan Gadingrejo.
Banjir disebut disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi pada Kamis (9/4) pagi serta luapan Sungai Welang. Ketinggian banjir mulai dari 30 cm sampai 170 cm.
(frd/gil)